DERAKPOST.COM – Saat ini, pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Parkir di Kota Pekanbaru dievaluasi, bersamaan dengan 22 BLUD lainnya.
BLUD yang dievaluasi itu diantaranya 21 BPUD Puskesmas, Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani dan Parkir. Sebanyak 23 BLUD itu tengah proses evaluasi Pemko Pekanbaru.
Terkait itu khusus BLUD Parkir, Sekdako Pekanbaru Indra Pomi, mengaku sudah meminta pada pihaknya Kepala Dishub Pekanbaru Yuliarso itu untuk melakukan evaluasi.
Dikatakannya, evaluasi terhadap BLUD tidak hanya tentang parkir, namun juga seluruh BLUD yang ada di Pemko. Tapi khusus BLUD Parkir itu, yang dievaluasi adalah penggunaannya anggaran untuk operasional
Pasalnya, diketahui dari 23 BLUD, hanya BLUD Parkir ini yang sudah menjalankan remunerasi atau imbalan kerja diberikan kepada pejabat pengelola, pegawai dan dewan pengawas.
Yakni dengan komponen berupa gaji, tunjangan tetap, insentif, bonus atau insentif dan pensiun, sesuai dengan kinerja yang diberikan dalam bentuk uang/tunai. Dengan remunerasi, Pemko Pekanbaru hanya mendapat sisa dari penggunaan anggaran didapat oleh BLUD tersebut.
“Kita tunggu hasilnya ya. Kalau soal insentif yang besar itu ya kita tunggu hasil evalausinya. Apakah memang angkanya itu besar atau kita nggak tahu rinciannya di dalamnya,” ujar Indra Pomi.
Sebagaimana diketahui, pendapatan pada BLUD Parkir dikelola langsung oleh BLUD tanpa harus masuk dalam kas daerah terlebih dahulu. Bahkan, anggaran yang dimasukkan ke kas daerah adalah anggaran sisa dari operasional BLUD.
Pada BLUD Parkir, 60 persen dari pendapatan BLUD digunakan untuk operasional, sementara 40 persen digunakan untuk belanja pegawai. Dari pembagian itu, Pemko Pekanbaru hanya mendapatkan sisa atau Silpa dari penggunaan operasional BLUD.
Selain itu, pejabat yang mengelola BLUD juga mendapatkan insentif yang cukup besar dari pendapatan BLUD. Untuk kepala BLUD, mereka akan mendapat dua setengah kali dari insentif pegawai. **Rza/Rul