Diduga Putranya Terima Suap Proyek Payung Elektrik, Apa Kata Gubernur Riau Syamsuar ?

 

DERAKPOST.COM – Belakangan, nama putra Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, yakni Andri ini disebut-sebut menerima suap hal proyek pembangunan payung elektrik di Masjid Raya An-Nur. Hal itu, apa kata Gubernur Syamsuar ?

Informasi diterima, bahwa nama Andri kerap diisukan itu terlibat pada proyek payung elektrik. Hal itu disebut menjadi penyebab proyek tak tuntas dan kerap bermasalah. Terkait kabar itu, Gubernur Syamsuar merespon dengan santai.

Dikutip dari detik.com. Ia mengaku telah meninjau langsung proyek yang saat ini sudah tuntas. “Tinjauan terbaru ini, telah siap yah. Insyallah, tanggal 20 kita akan merayakan peringatan hari 1 Muharram. Itu disaat meninjau dalam rangka untuk mempersiapkan peringatan 1 muharram di sana, kalau tidak salah itu hari Kamis malam,” sebut Syamsuar.

Hal itu disampaikan kepada wartawan di Balai Serindit ini, setelah pertemuan bersama Komisi V DPR, di hari Jumat (14/7/2023). Kesempatan itu gubernur mengatakan, nantinya itu peringatan 1 Muharram, telah mengundang Ustaz Adi Hidayat. Nantinya itu Ustaz Adi Hidayat akan mengisi acara ini dengan kondisi payung telah tuntas.

Disinggung akan khusus kabar putranya menerima suap, tapi Syamsuar enggan meluruskan kabar yang beredar. Namun secara tegas, dia pastikan itu tidak ada terlibat, begitupun putranya. ‘Ya itukan tidak mungkin saya meluruskan. Yang penting saya tidak berbuat, anak saya tidak berbuat. Payung juga sudah siap, biarlah,” kata Syamsuar.

Diketahui, hal renovasi dan pembuatan payung elektrik Masjid An-Nur itu tidak kunjung tuntas. Padahal, proyek sesuai kontrak itukan harus selesai pada akhir Desember 2022 lalu.

Proyek senilai Rp 42 miliar itu bahkan telah menuai pro kontra masyarakat. Mulai dari perpanjangan kontrak berulang kali, tidak jadi digunakan solat Idul Fitri hingga solat Idul Adha.

Terakhir, proyek itu jadi tanda tanya karena dikerjakan diam-diam setelah kontraknya diputus pada 8 April lalu. Belakangan baru diketahui jika proyek dikerjakan kontraktor yakni PT Bersinar Jesstive Mandiri.

“Kemarin kami konsultasi ke LKPP terkait pekerjaan yang sudah diputuskan kontrak, bolehkan kontraktor bekerja. Kemarin kami sudah dapat jawaban ‘diperbolehkan karena alasan kebutuhan dan kemanfaatan boleh’,” kata Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan akhir Mei lalu.

Setelah dapat persetujuan secara lisan dan tertulis, Arief langsung minta kontraktor melanjutkan proyek. Khususnya di bagian payung elektrik yang ditargetkan selesai dan bisa digunakan untuk solat Idul Adha.

“Jadi saya memerintahkan kontraktor melanjutkan tanpa dibayar. Posisinya tinggal stel-stel saja. Kan ada rencana cepat karena mau Idul Adha diusahakan (bisa digunakan). Namun kemarin sudah ditinjau terakhir payung ini masih perlu penyetelan di 2 patung, ya batallah untuk Idul Adha,” kata Arief.

Mendekati waktu pelaksanaan iven, Idul Adha, maka Arief pun minta Dinas PUPR ikut membersihkan. Namun lokasi yang rencana bisa dipakai solat Idul Adha batal karena tidak kunjung tuntas.

“Karena menghadapi Idul Adha PU hanya membantu bersihkan. Saya berusaha ini bisa diselesaikan, dipake, tapi karena kan teman-teman kerja siang malam, hujan ya belum bisa dipake,” katanya.

Pengerjaan sendiri menurut Arief setelah seluruh bahan dan material sudah tiba di Pekanbaru. Khusus untuk payung saat ini butuh waktu karena harus disesuaikan di lapangan.

“Payung saja (dikerjakan), payung itu sudah ada material, tapi butuh waktu setel sana-sini biar rapi. Ya perlu waktu lama, kalau kejar untuk Idul Adha sudahlah saya sampaikan belum bisa dipake,” katanya. **Rul

elektrikGubernurpayung
Comments (0)
Add Comment