Di Blok Rokan Pekerja Rig PT Arthindo Utama yang di Duri Tewas Tertimpa Menara yang Roboh

DERAKPOST.COM – Seorang Pekerja Rig PT Arthindo Utama-17, inisial A (43) ini tewas tertimpa menara rig yang roboh. Diketahui, kejadian tersebut hari Senin (24/11/2025) pagi di Duri, Kabupaten Bengkalis. Terjadi di Blok Rokan yang di lingkungan kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Kecelakaan kerja yang telah menewaskan pekerja, terjadi di lokasi 4P-84B, Duri Field, Kabupaten Bengkalis. Diketahui, bahwasa PT Arthindo Utama, meupakan mitra kerja dari PT PHR, dalam pembangunan sumur minyak. Kejadian itu tidak hanya tewaskan A, tetapi ada dua orang yang jadi korbanya, dan kini sedang perawatan intensif.

Diketahui kalau satu orang pekerja tewas, dan dua orang lagi patah pinggang dalam Insiden di Rig AU 17 Duri tersebut. Pekerja itu dari perusahaan mitranya PHR. Pekerja yang tewas tersebut, diketahui berprofesi sebagai derrickman, operator menara rig dari PT Arthindo Utama wilayah Duri.

Informasi mengenai kecelakaan tersebut, awalnya beredar diinternal pekerja melalui grup WhatsApp “Dunia Rig Berduka”, yang sebelum kemudianya dibenarkan sejumlah sumber lapangan. Menurut keterangan itu, awal dihimpun, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, yang saat korban ini dan dua rekannya tengah bertugas di anjungan pengeboran.

Terkait ini dikonfirmasi kepada pihak PHR melalui Corporate Secretary PHR, Eviyanti Rofraida, membenarkan adanya itu insiden tersebut. Hingga dihari Senin (24/11/2025) malam, diketahui PHR ini sebagai operator utama di Wilayah Kerja Rokan masih tahap melakukan penyelidikan mendalam.

Eviyanti Rofraida, menyampaikan bahwasa satu pegawai PT Arthindo Utama yang jadi mitra kerja PHR. “PHR menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya pegawai mitra kerja di Duri,” ujarnya, dalam rilis yang diterima media ini. Eviyanti menambahkan, tim PHR melakukanya investigasi intensif memastikan penyebab kecelakaan.

Sambung dia, untuk sementara, aktivitas rig di lokasi kejadian telah dihentikan demi menjamin halnkeamanan dan keselamatan pekerja di lapangan. Karena didalam hal ini, PHR senantiasa mengupaya keselamatan kerja sebagai prioritas utama pada operasi di WK Rokan tersebut.

Diketahui, kasus kecelakaan kerja di PHR terus berlanjut hingga saat ini. Tercatat, sudah lebih dari 10 orang pekerja tewas, sejak WK Blok Rokan itu yang diambilalih pengelolaannya oleh PHR dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), terhitung sejak 9 Agustus 2021, silam.

Kondisi ini memunculkan spekulasi atas kerentanan keselamatan kerja di wilayah Blok Rokan. Pada saat blok minyak yang dikelola oleh pihak CPI, kejadian fatality tersebut tak sebanyak saat ini. Seyogya kejadian kecelakaan kerja mengingatkan penting penerapan standar keselamatan kerja yang ketat di industri migas.

Sebagaimana diketahui, pada 7 Agustus 2025 lalu. Kala itu, PHR mempublikasikan berhasil mempertahankan tiga sertifikat, yang meliputi ISO 9001:2015 (manajemen mutu), ISO 14001:2015 (lingkungan), dan bahkan ISO 45001:2018 (keselamatan dan kesehatan kerja). Saat itu, Direktur SDM PT Sucofindo David Sidjabat, menyebut sertifikasi diperoleh PHR akan membawa manfaat besar. (Dairul)

ArthindopekerjaRigTewasutama
Comments (0)
Add Comment