Cetak Sawah Baru di Riau Kalau Gagal, Bisa Berdampak Gejolak Sosial Ekonomi dan Peluang Korupsi

DERAKPOST.COM – Gerakan Ketahanan Pangan ini semakin menggebu gebu dan bahkan semua komoditas diketahui turut andil. Yang termasuk juga para pimpinan daerah mengambil kesempatan untuk hal pencitraan.

Program pemerintah sangatlah baik agar kebutuhan pangan rakyat cukup. Namun kenyataan  dilapangan telah mengabaikan faktor yang tidak dapat diatasi yaitu faktor klimatologi suatu daerah, dan ini tidak bisa diatasi. Serta dapat diberikan comperative antara daerah Provinsi Riau dengan pihak  Sumatera Barat.

Sumatera Barat pasti dikategorikan tanah pertanian, sedangkan halnya Riau tanah pertambangan. Nah dari faktor itu saja bahwa daerah Riau tidak mungkin untuk pertanian seperti tanaman padi. Tapi itu, untuk cetak sawah baru bisa saja.

Menurut Ir.Fachri Yasin dan Edi Basri SH MH cetak sawah baru butuh biaya besar mustahil dapat dilaksanakan oleh rakyat dan apalagi petani sudah langka karena lahan sudah disikat pengusaha sawit dan hutan tanaman industri lain seperti hal PT Arara Abadi.

Sementara itu dari mantan Kepala Bidang Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau Ir Kadir Hamid, via telpon dihubungi berada  Makasar baru baru ini mengatakan bahwa swasembada bukan hanya padi saja, jadi untuk itu swasembada pangan bermacam macam jenis komoditi.

“Cetak sawah baru, di Riau sangat besar resikonya terutama tanaman padi itu tak bersahabat dengan alam apalagi di Riau ada faktor mengakibatkannya kegagalan. Antara lain faktor alam, klimatologi, jenis tanah dan paling menentukan adalah para petaninya sendiri,” katanya.

Kesempatan itu dia mengatakan, bahwasa adanya pengalaman sudah membuktikan kegagalan cetak sawah pada Era Repelita (30 tahun) yang lewat. Yakni di Siak Kecil. Dimana dibangun cetak sawah saluran air begitu juga bendungan.

Dia juga mengatakan, kalau bicara minta cetak sawah bisa saja dapat dilaksanakan kalau tersedia tanah. Nah itu untuk siapa.? Petani apakah benar ada atau hanya buruh tani ? Masih banyak lagi yang harus bahan dipertimbangkan itu untuk membuat suatu kebijakan. Apakah tidak berpengaruh pada gejolak masyarakat. (Rilis)

cetakGagalgejolakRiausawah
Comments (0)
Add Comment