Bermitra dengan Asian Agri, KUD Bina Usaha Baru Sukses Replanting

 

DERAKPOST.COM – Ratusan petani di Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Bina Usaha Baru, mendapatkan banyak keuntungan setelah bermitra dengan Asian Agri.

Ketua KUD Bina Usaha Baru, Antonius Tulus, mengungkapkan, di antara keuntungan yang dirasakan petani anggota KUD yang dipimpinnya setelah bermitra dengan Asian Agri adalah dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), yang sangat membantu petani melalui bimbingan teknis budidaya kelapa sawit hingga penggunaan bibit unggul Topaz yang disediakan Asian Agri.

Ketua KUD Bina Usaha Baru, Antonius Tulus, mengungkapkan, di antara keuntungan yang dirasakan petani anggota KUD yang dipimpinnya setelah bermitra dengan Asian Agri adalah dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), yang sangat membantu petani melalui bimbingan teknis budidaya kelapa sawit hingga penggunaan bibit unggul Topaz yang disediakan Asian Agri.

Sejak melakukan replanting bermitra dengan Asian Agri, banyak keuntungan yang diterima petani KUD Bina Usaha Baru. Melalui kemitraan, petani KUD mendapatkan bimbingan teknis budidaya kelapa sawit, pelatihan, bimbingan administrasi dan sebagainya. Sehingga petani bisa lebih awal memanen tandan buah segar (TBS) sawit. Dimana dalam kurun waktu 28 bulan (2 tahun 4 bulan), petani sudah merasakan hasil dari panen TBS kebun. Jadi lebih awal 21 bulan dari target panen,” ujar Tulus, dalam acara Halal Bihalal Asian Agri dengan Insan Pers Riau di Pekanbaru, Riau, Jumat (12/5/2023).

Tulus mengakui, replanting tersebut tidak akan sukses bila tidak bermitra dengan Asian Agri. “Bermitra dengan Asian Agri sangat menguntungkan bagi kami petani, KUD Bina Usaha Baru. Bayangkan saja, di awal buah, kurun waktu 28-49 bulan, kebun kami yang seharusnya belum menghasilkan ternyata sudah bisa menghasilkan TBS. Hasil panennya kami kumpul di rekening penampungan/escrow. Dimana dari hasil panen sawit selama 21 bulan dapat kami gunakan untuk melunasi sebagian dari hutang pokok ketika melakukan replanting. Sehingga cicilan kredit berkurang, dan kami tidak pernah macet membayar cicilan,” kata ayah dua anak ini.

Pria berusia 49 tahun ini menuturkan, KUD Bina Usaha Baru berdiri sejak tahun 1989, berlokasi di Desa Bukit Jaya, Kecamatan Ukui. Saat ini beranggotakan 406 orang petani dengan luas areal yang dikelola 616 hektare atau 308 kapling. Sambung Tulus, awalnya dia hanya anggota biasa. Barulah pada tahun 2012 dia dipercaya menjadi Ketua KUD Bina Usaha Baru sampai saat ini.

 

“Sejak generasi pertama kebun sawit kami, yakni sekitar tahun 1987 an, kami telah bermitra dengan Asian Agri. Kemitraan generasi pertama ini telah mampu meningkatkan kondisi perekonomian kami. Awalnya kami hanya memiliki rumah sangat sederhana, sekarang sudah menjadi rumah gedung. Kami juga saat ini sudah memiliki kendaraan yang baik, bahkan kami mampu memperluas kebun sawit milik kami. Sehingga ketika sawit generasi pertama kami memasuki umur replanting pada 2016, kami optimis untuk tetap bermitra dengan Asian Agri yang memang sudah terbukti mampu mengoptimalkan kebun petani. Kesuksesan kami saat ini adalah berkat kemitraan bersama Asian Agri, dan kami optimis ke depan kami akan terus semakin sukses lagi bersama Asian Agri,” ucap Tulus.

Dalam keterangan tertulisnya. Sementara Head Of Partnership Asian Agri,Rudy Rismanto, mengatakan, pihaknya bersyukur kemitraan bersama Asian Agri telah dirasakan manfaatnya oleh petani. Menurut Rudy, kemitraan itu merupakan strategi bisnis Asian Agri untuk sukses bersama petani.

Dijelaskan Rudy, dalam program Asian Agri 2030 Pilar 1 mengenai Kemitraan dengan Petani, perusahaan menargetkan untuk menggandakan pendapatan petani, menyelesaikan penanaman kembali 100% petani, memperoleh sertifikasi ISPO untuk 100% petani plasma dan membantu 5.000 petani swadaya memperoleh sertifikat RSPO.

“Untuk mencapai target Asian Agri 2030, perusahaan secara berkesinambungan membantu petani mitra menerapkan praktik terbaik dan mendapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan melalui pelatihan, pendampingan, dan mensupport petani untuk mendapatkan dana BPDPKS maupun kredit untuk replanting,” katanya.

“Selain itu, replanting adalah momentum yang tepat bagi petani untuk dapat mengoptimalkan hasil produksi kebunnya. Oleh karena itu, saya berharap agar petani jangan takut replanting, dan pastikanlah melakukan replanting bermitra dengan perusahaan yang tepat yang memiliki kemampuan dan komitmen yang baik untuk sukses bersama petani,” imbuh Rudy.

Sebelumnya, Lidya Veronica selaku Media Relation Asian Agri menyampaikan, halal bihalal dengan insan pers merupakan salah satu agenda tahunan perusahaan dalam rangka mempererat jalinan silaturahmi yang sudah terjalin selama ini.

“Kami berterima kasih atas dukungan rekan-rekan media yang mendukung perusahaan dan petani melalui beragam pemberitaan terkait akselerasi PSR. Selain momentum ini sebagai media silaturahmi kami dengan rekan-rekan jurnalis, kami juga mengambil kesempatan untuk memberikan informasi terkait kesuksesan program kemitraan Asian Agri dengan petani dalam melakukan replanting. Harapannya success story hari ini bisa menginspirasi banyak petani lainnya untuk siap replanting dengan pola kemitraan untuk mendukung akselerasi PSR petani, yang pada akhirnya untuk meningkatkan perekonomian petani,” sebut Lidya.

Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang, mewakili insan pers Riau mengapresiasi kegiatan halal bihalal yang menjadi agenda tahunan perusahaan.

“Kami sudah dengar banyak peran dan manfaat kehadiran perusahaan Asian Agri di bumi Riau. Dan kali, ini kami selaku insan pers memperoleh informasi yang sangat berharga yang langsung disampaikan oleh petani kelapa sawit sejak bermitra dengan Asian Agri. Harapan saya kiranya kepedulian perusahaan terus berkesinambungan, baik untuk petani maupun untuk masyarakat luas lainnya, termasuk media,” ujarnya. **Rul

 

agriAsianReplanting
Comments (0)
Add Comment