SUMUT, Derakpost.com- Setelah media ini memberitakan dugaanya Video Call Seks (VCS) salah satu oknum PNS di Kabupaten Nias, yang baru di dapat informasi bahwa yang bersangkutan telah di mutasi di Sekolah Dasar (SD ) Negeri 071056, Tetehosi, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias. Senin (2/5/2022).
Berita yang di tayangkan oleh media ini membuat yang MW merasa terganggu. Dan sehingga mencoba mengintimidasi wartawan dengan ancaman dikirim via WhatsApp. “Saohagolo, saya ini sudah jelaskan kepada saudara tadi masalah sudah ditangani polres, baik saya akan melaporkan balek saudara, yang karena saudara telah menyebarkan foto,” kata MW melalui pesan kepada wartawan.
Dimana sebelumnya wartawan ini telah melakukan konfirmasi kapada yang di duga Pelaku dalam Foto VCS tersebut. Beliau juga menjelaskan bahwa kasus tersebut telah di laporkan di Polres. Hal intimidasi dan juga ancaman terhadap wartawan di tanggapi serius Pemimpin redaksi Media Garda45.com Emos Gea, mengatakan bahwasa terkait ancaman tersebut hal yang biasa.
“Itu sudah jelas sumber dan foto oknum PNS tersebut yang sampai ke redaksi. Sepertinya MW di duga pelaku VCS ini sudah putus urat malunya ataupun ada kelainan, seharusnya segera di periksa beliau itu. Apa lagi dia selaku pengajar di salah satu SD di Kabupaten Nias. Ini bisa-bisa yang di ajarinnya kepada anak muridnya, apa kata Jokowi nanti kalau seperti itu moral guru yang mengajari anak anak di sekolah, bisa kacau,” ujar Emos.
Terpisah, media ini mencoba konfirmasi pada Kepala Sekolah SD Negeri 071056, Tetehosi, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, Lianus Zebua membenarkan bahwa MW sekarang mengajar di sekolahnya kurang lebih satu bulan yang lalu sebagai wali kelas Dua.
“Sebenarnya kedatangan Guru baru MW kesekolah kami baru satu bulan dan tiba-tiba berita foto syur sudah heboh di media pak. Kami pun kaget dengan hal itu, kan sekolah kita ini sudah banyak kegiatan-kegitan yang positif yang telah dilakukan selama ini bahkan salah satu kegiatan sudah sukseskan yaitu terkait Pencak Silat. Jangan gara-gara berita ini bisa hancur nama baik sekolah kita dan hancur di mata masyarakat, bahkan hal ini bisa jadi momok nantinya,” kata dia. **Rul