DERAKPOST.COM – Pemudik, di dermaga penyeberangan Ro-Ro Air Putih Bengkalis cukup padat. Begitu pula ini sepeda motor dan mobil menumpuk menunggu antrean untuk menyeberang. Membuat para calon penumpang mengeluh.
Terlebih lagi, kondisi ini diperparah oleh pemberlakukan sistem ganjil dan genap serta sistem booking tiket oleh pemudik dilakukan jauh sebelum melakukan mudik. Yang karena para pemudik itu khususnya kendaraan mobil diberi kesempatan untuk membooking tiket keberangkatan tanggal 1-8 April 2025 atau arus balik Idulfitri 1446 Hijriyah/2025 Masehi.
Bahkan kebijakan booking tiket dan sistem ganjil genap, diterapkan pada arus balik di Pelabuhan Roro Air Putih, Bengkalis, malah menuai tanggapan beragam dan pro-kontra dari masyarakat, khususnya pada pemudik lebaran arus balek. Maka, sejumlah warga mengaku kecewa, yang karena tidak bisa berangkat akibat kurangnya informasi atas dari kebijakan tersebut.
Bahkan antar pengguna Ro-Ro saling adu debat bersama petugas. Terlihat itu salah
satu di Media Sosial (Medsos) yang saat ini viral terjadi perdebatan antar pengguna Ro-Ro dengan petugas. Sebab masyarakat menilai sistem booking tiket, serta genap ganjil membuat masyarakat kecewa. Tidak ayal berbagai tanggapan menyoroti halnya sistem yang telah dibuat.
Pada umumnya ini mereka kecewa dengan pemberlakukanya sistem genap-ganjil dan booking tiket, karena tidak sesuai dengan harapan. Keluhan datang dari Superni (40) salah seorang pengemudi truk berasal dari Kota Pekanbaru yang mengangkut barang Sembako. Ia mengaku kecewa karena tidak mengetahui adanya kebijakan ganjil genap dibuat pihak pengelola.
“Kemarin saya dari Pekanbaru ini, menuju Bengkalis itu berangkat malam membawa sembako. Mau balik, rupanya ada sistem ganjil genap. Saya tidak tahu karena tidak ada informasi dari perusahaan. Kalau tahu, tentu saya booking dulu. Ini tentunya yang sangat disesalkan, karena pihak pengelola
Pelabuhan Roro Air Putih, Bengkalis ini tak mengabaikan,” ujarnya.
Senada itu, juga disampaikan Zulfa, warga Kabupaten Pelalawan, yang menyayangkan minimnya sosialisasi mengenai sistem ini. Dirinya menilai bahwasa ada kemungkinan ketidaktahuanya masyarakat dimanfaatkan oleh oknum tertentu. Sehingga banyak dari masyarakat yang dirugikan dengan ketidakj jelasan informasi tersebut. Jadi, wajar saja banyak itu memprotes.
“Saya baru tahu ada sistem booking saat ini. Kalau menurut saya, karena sistem ini baru diterapkan, maka masyarakat kurang informasi. Bahkan bisa saja ini ada oknum yang memanfaatkan situasi. Sehingganya banyak yang tidak bisa berangkat,” ujarnya. Zulfa menyampaikan bahwa dirinya sudah membeli tiket pagi, tetapi baru diinformasi bahwa tiket baru tersedia pada pukul 13.00 siang.
Terkait ini, pihak Dishub Bengkalis diminta tanggapannya. Edi Kurniawan selaku pihak Kepala Bidang (Kabid) Pelayaran Dishub ini mengakui adanya pro dan kontra kebijakan itu. Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak mengetahui sistem booking tiket dan aturan ganjil genap, sehingganya tak bisa berangkat meskipun kuota masih tersedia.
“Ya, terkait dengan sistem ini memang ada pro dan kontra. Masyarakat kecewa karena mereka tak melakukan booking, sementara kuota masih ada, tetapi itu ternyata terikat dengan aturan ganjil genap,” ujar Edi. Kata dia, bahwasa kebijakan ini masih baru dan diterapkan itu pertama kali pada arus balik Lebaran Idulfitri, sehingga diperlukan akan pemahaman yang luas bagi masyarakat. (Kasim)