PEKANBARU, Derakpost.com- Setakat ini, ada pro kontra Covid-19 itu merebak jelang Ramadan atau Lebaran. Di dalam hal ini DPRD Riau ajak masyarakat bijak menyikapi menanggapi viralnya sorotan warganet di media sosial, dan menduga peningkatan kasus.
Anggota DPRD Riau Kasir ini menyebut viral sorotanya warganet di media sosial yang menduga akan peningkatan kasus Covid-19 terjadi jelang Lebaran skenario saja. Kasir menyebutkan, kemunculanya kasus Covid-19 varian Omicron ini, tidak dikaitkan momen keagamaan. Maka itu, diminta selalu waspada, juga tetapi bisa mengedepankannya protokol kesehatan selama pandemi belum berakhir.
Karena sebelumnya, kasus Covid-19 ini sudah mulai melandai. Dikhawatirkanya dengan timbulnya komentar-komentar seperti ini malah membuat masyarakat abai dengan keberadaan virus ini. “Yach memang ada pro dan kontra. Yakni jadi pertanyaan bagi sebagian masyarakat karena pas Tahun Baru itu sudah mulai menurun, jelang Ramadan muncul lagi,” kata Politisi Hanura ini.
Kasir mengatakan, hal itu sebenarnya ini tidak ada kaitannya. Lebih baik juga memilih bijak, seperti biasa masyarakat jalankan ibadah Ramadan dengan tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ia juga mengatakan, hal yang terpenting itu vaksin dosis I dan II harus gencar diberikan. Sebab, program vaksinasi ini jadi salah satu membentuk kekebalan komunal.
“Ramadan inikan tinggal dua bulan lagi. Gencarkan vaksinasi, Insya Allah aman,” tukasnya. Lebih jauh, dia meminta pada masyarakat untuk bisa terus mematuhi anjuran dari pemerintah. Bagaimanapun dalam penanganan kasus Covid-19 juga semua elemen harus terlibat agar upaya pencegahan yang dilakukan maksimal.
Sebelumnya diketahui, dari Kantor Staf Presiden (KSP) minta masyarakat tidak terpengaruh pernyataan itu mengaitkan pengetatan kegiatan keagamaan akibat lonjakan kasus Covid-19, yang sengaja dilakukan karena menjelang perayaan Isra Mikraj, Ramadan, hingga Idul Fitri. KSP menyatakan pernyataan tersebut tendensius. **Rul