DERAKPOST.COM – Konservasi Riau saat ini tengah berduka atas kematian seekor anak gajah bernama Damar di Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Banyak yang merasa kehilangan atas kepergian sosok gajah menggemaskan itu, tak terkecuali Gubernur Riau, Syamsuar yang merupakan sosok pemberi nama ‘Damar’ pada gajah mungil itu.
Damar merupakan anak dari dua induk gajah yang berada di kawasan TWA Buluh Cina, yakni pejantan Robin dengan betina bernama Ngatini.
Damar ditemukan mati pada 11 Januari 2022 pagi oleh pawang yang bertugas di TWA Buluh Cina. Setelah dilakukan nekropsi, ternyata kematian Damar disebabkan virus, yakni Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).
Pasca kematian Damar, dua induknya, yakni Robin dan Ngatini diyakini dalam kondisi sehat dan dipastikan tidak terjangkit virus EEHV tersebut.
“Dari keterangan drh rini deswita, untuk gajah dewasa sudah punya antibodi untuk virus EEHV. Virus ini hanya menjangkiti gajah yang masih muda,” kata Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati kepada Halloriau.com, Kamis (19/1/2023).
Diketahui, Damar lahir pada 3 Juli 2020 lalu di TWA Buluh Cina. Nama Damar itu merupakan pemberian Gubernur Riau, Syamsuar. Pada kematiannya, Damar baru berusia 2 tahun 4 bulan. **Rul